Info: Banda Aceh & Pulau Weh: wisata darat

Perjalanan ke Aceh (Weh) ini bisa dibilang diluar rencana dan dengan persiapan ala kadarnya, awalnya hanya karena pengen bgt nginep di Iboih Inn dan dilanjutkan googling soal diving di Weh dan mengumpulkan peserta murah-meriah yang mau-an… akhirnya disuatu pagi (21/10/11) berkumpullah 9 orang siap menuju Banda Aceh.

Pantai Lok Ngah
Pantai Lok Ngah

Perjalanan ke Aceh dr Jakarta kami menggunakan maskapai Garuda Indonesia, karena hanya selisih sedikit dengan Lion dan mempertimbangkan kenyamanan (on-time, tempat duduk lebih empuk & dapet makanan). Ternyata oh ternyata ke Aceh itu lama ya perjalanannya, selain memang jauh ditambah lagi transit di Medan sekitar 30 menit (ETD 06.45; ETA: 10.40).

Sampai di Aceh kita ga bisa langsung nyebrang, karena jadwal kapalnya ga ada yang cocok. Jadinya untuk buang2 waktu kita wisata kota: liat perahu yang nangkring di atas rumah penduduk, kuburan missal korban Tsunami dan Pantai Lhok Nga… Aceh saat Tsunami memang hancur lebur, tapi sekarang semuanya sudah balik seperti semula.. ga keliatan sisa-sisanya.

Untuk menyebrang ke Pulau Sabang ada 2 jenis kapal:

  • Kapal Cepat (2 merk)

Masing-masing nama kapal memiliki jam nyebrangnya sendiri: 09.30, 11.00, 14.00 & 16.30 jadi tinggal sesuaikan saja dengan waktu yang kita punya.  Harga untuk kapal cepat rata-rata sama berkisar kelas Rp. 60-70rb yang untuk kelas bisnis. Namanya juga kapal cepat, jarak tempuhnya hanya 45 menit :p kapalnya nyaman dan bersih dan memuat cukup banyak penumpang yang terbagi dalam 3 kelas: ekonomi-bisnis-VIP

  • Kapal Lambat (Ferry – 1 merk aja)

Untuk kapal ferry, sehari hanya jalan 1x (Banda Aceh-Sabang: 14.00, yang baliknya lupa :p) selama 2 jam perjalanan dan harga tiketnya Rp. 28.000 untuk yang bisnis. Ada 3 macam kelas di kapal ferry ini, yaitu ekonomi, bisnis dan eksekutif. Untuk yang pernah naek ferry Muria (nyebrang ke KJ), ferry ini lebih kecil tapi lebih nyaman.

Porter tersedia buanyak sekali di pelabuhan… jadi ga usah repot angkut2 barang sendiri… tinggal bayar 10.000/tas

Pantai Iboih
Pantai Iboih

Awalnya kita emang pengen nginep di Iboih Inn, tapi setelah browsing2, penginapan Freddie’s Sumur Tiga terlihat lebih menarik, jadi kita memutuskan untuk nginep disana. Setiba di Pelabuhan Balohan, Freddie sudah arrange kendaraan untuk jemput kita (dengan biaya tambahan), jadi tinggal duduk manis trs 20 menit kemudian tiba di Freddie. Penginapan ini letaknya di tebing dengan pantai di bagian bawah. Yang kebanyakan nginep disini adalah WNA daaaaan….. beer ga dijual bebas disini (harus ngaku non-muslim dulu baru dikasih). Hehe… sore itu kami habiskan dengan leyeh-leyeh menikmati hidup. Hari ke2 sampai ke4 adalah Hari Diving Sedunia… kalau komplit total dives yang kami lakukan selama 3 hari adalah 10 dives. Hari terakhir di Weh kami habiskan dengan menyewa mobil untuk ke tugu KM.0 dan makan-makan…

Teras kamar di Freddies
Teras kamar di Freddies

Senangnya di Aceh orang2nya pada on-time. Kapal Cepat (Express Bahari 3B) bergerak meninggalkan Pelabuhan Balohan pukul 08.10 dan keadaan laut sangat tenang jadilah kami semua melanjutkan tidur dan tiba di Pelabuhan Ulee Lheu jam 08.55. Keinginan naek bentor dan makan ayam tangkap sudah ada di bayangan sejak menginjakkan kaki di Banda Aceh pas nyampe. Jadi yang cowok2 pada nunggu mobil sewaan dateng, yang cewek2 kabur duluan naek bentor menuju ke Pantai Lampu’uk.. jaraknya lumayan juga sekitar 40 menit. Tapi karena sepi dan masih pagi jadi berasa milik pribadi! Sepanjang jalan di pengemudi bentor cerita kalo saat Tsunami, daerah ini hancur tersapu ombak tapi Masjid Baiturrahim (letaknya deket bgt ama pintu pelabuhan dan hanya berjarak 300m dr pantai) berdiri dengan tegak. Sepanjang jalan pemandangannya sawah dan gunung. kami juga berhenti untuk jajan rujak Aceh (yang enak bgt!). Pantai Lampu’uk pantainya bersih banget dan banyak warung-warung makan (katanya sih ikan bakar di pantai ini enak bgt, tapi kita ga makan krn masih kenyang dan nyiapin perut untuk makan ayam tangkap). Di daerah ini pas kejadian Tsunami memakan banyak korban dan ada kuburan massal juga disini….

Yes, naik bentor di Aceh!
Yes, naik bentor di Aceh!
Pantai Lampuuk
Pantai Lampuuk
Mesjid Baiturrahman
Mesjid Baiturrahman

Kelar leyeh2 kami menuju ke Museum Tsunami, Mesjid Baiturrahman, beli snack2 untuk sogokan orang rumah & kantor kemudian makan ayam tangkap. Ga berasa udah sore, udah kenyang dan sudah capek kami pun ke bandara untuk pulang ke Jakarta.

Terima Kasih Banda Aceh, Terima Kasih Pulau Weh! Kami akan kembali untuk menuntaskan sisa dive spot yang ada :D

Titik KM. 0 di Indonesia! YEAY!
Titik KM. 0 di Indonesia! YEAY!

(Oktober 2011)

Total
0
Shares
Comments 14
  1. ibu Penyu, bolehkan aku mendapatkan no tel mobil sewaan nya? *terpercaya kan?* heheh, soalnya aku pernah dpt pengalaman buruk di makassar, book via internet dan nggak nongol di bandara :”(
    terima kasih banyaaaakkkkk

    1. walah :( ini namanya Rakmat, kami sudah 3 tahun berturut-turut ambil mobil di dia.. 082366706103 nanti bilang aja tau dari Norman/Vindhya yaaa… selamat jalan2!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Prev
Surabaya – Makan-makan

Surabaya – Makan-makan

Bepergian ke suatu tempat nggak seru kalo nggak dilengkapi dengan makan-makan

Next
Kelimutu, Danau 3 warna

Kelimutu, Danau 3 warna

Sejujurnya perjalanan ke Danau Kelimutu itu termasuk perjalanan yang tidak

You May Also Like