Layanan jasa kurir instan, khususnya di Jakarta, mulai diramaikan dengan beberapa pilihan penyedia jasa tersebut. Berawal dari Go-Jek dengan layanan Go-Send dan Go-Box-nya, sekarang saya baru saja mulai menggunakan Etobee.
Etobee memfokuskan layanannya pada jasa kurir instan dalam kota. Berikut ini beberapa perbedaan Etobee jika dibandingkan dengan Go-Jek.
Moda Transportasi

Etobee menawarkan tiga moda transportasi di atas berdasarkan besarnya barang yang akan dikirim. Saya sendiri baru mencoba motor karena hanya menggunakan layanan ini untuk mengantarkan dokumen.
Sistem Bidding

Jika pengguna sudah menentukan posisi pickup dan drop-off, selanjutnya akan diberikan beberapa opsi kurir yang tersedia di sekitar. Di sini kita bisa melihat informasi para kurir seperti berapa lama mereka akan menjemput paket, rating, dan biaya yang harus kita bayar.
Informasi yang Komprehensif
Informasi, baik yang dimasukkan maupun diterima, disajikan lebih komprehensif tanpa membuat ribet pengguna. Mulai dari pemesanan, pelacakan, sampai paket selesai diantarkan.

Selain nama, kurir juga meminta tanda tangan dan foto penerima. Berikut ini tampilan layar jika tombol “View signature” atau “View picture” disentuh.

Kesan & Pesan
- Penggunaan bahasa masih belum konsisten. Beberapa istilah yang menggunakan bahasa Inggris padahal sudah ada istilah bahasa Indonesia yang baku.
- Banyaknya ikon kurir di peta tidak menjamin ada yang segera menanggapi pesanan pengguna.
- Pada saat status kiriman “Delivered“, pengguna diwajibkan menilai layanan kurir baru bisa melihat rincian informasinya (penerima, tanda tangan, dan foto). Seharusnya dibalik, lihat rincian dulu baru kasih penilaian.
Jasa Kurir Instan: Kesimpulan
Etobee merupakan pilihan jasa kurir instan yang bisa dipertimbangkan. Selain ketiga hal di atas, layanan ini juga masih memberikan kupon gratis sebesar Rp 30.000 untuk pesanan pertama. Lumayan banget buat mengurangi biaya. Buat teman-teman yang ingin mencoba layanan ini bisa menggunakan kode referral di bawah ini.
