Banyak orang bilang kalau Danau Toba itu cantik bangetttt tapi hasil browsing sana-sini kok nggak keliatan cantiknya dimana? Akhirnya, berbekal tiket promo plesir deh saya ke Danau Toba selama 3 hari 2 malam. Perjalanan ke ke Danau Toba ini masuk dalam rangkaian perjalanan ke Sumatera Utara (Danau Toba, Berastagi, Bukit Lawang dan Medan) dan tanpa persiapan apa-apa, saya cuma punya tujuan untuk ke 4 tempat ini.
Tiba di Polonia masih pagi banget dan untung teman saya sudah cari tau gimana cara menuju ke Danau Toba. Jalan sedikit dari bandara untuk nyegat angkot warna kuning #64 kemudian kita pun menuju ke terminal Amplas. Bus Sejahtera merupakan bis umum dengan jurusan Medan-Prapat dengan biaya Rp. 25.000,-, yang melewati daerah Tebing dan Pematang Siantar (pas pulang saya baru tau kalau di Tebing itu juaranya kalau mau makan lemang dan di Siantar ada toko roti Ganda yang sudah aja sejak jaman baheula).
Ok, jadi untuk menikmati Danau Toba itu bisa melalui Prapat atau nyebrang ke Pulau Samosir. Banyak orang yang memilih untuk menginap di Prapat kemudian pulang hari untuk main-main di Pulau Samosir. Saya, memilih untuk menikmati Danau Toba dari Pulau Samosir. Semua bus atau travel jurusannya pasti Medan ke Prapat yang ditempuh sekitar 4-6 jam. Dari Prapat untuk menuju Pulau Samosir bisa nyebrang menggunakan ferry dari pelabuhan Ajibata (kapal besar biasanya berlabuh disini dan akan menuju ke Tomok) dan pelabuhan Tiga Raja (kapal kecil yang isinya orang doang , dan disini lebih asik karena berhenti di Tomok dan Tuk-tuk). Jarak tempuh ferry menuju Pulau Samosir itu 30 menit dengan biaya Rp. 7.000,-.
Layaknya sebuah kota yang memiliki daerah-daerahnya lagi begitupun dengan Pulau Samosir, ada 2 daerah yang paling beken disini: Tuk-tuk dan Tomok. Tuk-tuk ini merupakan pusat turis, segala jenis penginapan mulai dari yang Rp. 30.000,- seorang sampai Rp. 300.000,- seorang ada disini. Rumah makan pun cukup banyak tersebar di sepanjang jalan. Sementara kalau di Tomok, meskipun ada penginapan dan rumah makan tapi jumlahnya tidak sebanyak di Tuk-tuk lagipula saat saya kesana yang banyak terlihat di Tomok adalah para penduduknya. Mungkin untuk pengunjung yang suka banyak interaksi dengan penduduk lokal ada baiknya ke Tomok saja.
Penginapan
Selama 2 malam disini saya pun menginap di 2 tempat:
The Samosir Village
Langsung jatuh cinta saat melihat ada kolam renangnya dan bangunannya yang masih baru meskipun harganya diatas budget! Rp. 500.000 untuk family room (muat 3 orang) including breakfast. Nggak nyesel nginep disini karena bersih baik kamar, kolam renang maupun wilayah hotelnya sendiri. Disini pun ada akses untuk langsung berenang ke danaunya! Ditambah banyak gazebo-gazebo untuk menikmati cantiknya Danau Toba! Bonusnya, dari kamar saya spotnya pas banget untuk menunggu sunrise :)
Carolina Cottages
Ini penginapan legendaris di Tuk-tuk karena sudah ada entah dari kapan dan direkomendasikan oleh banyak orang. Ya iya sih, mereka memiliki pilihan kamar mulai dari harga Rp. 45.000 – Rp. 200.000 per-kamar! Tinggal pilih sesuai budget atau keinginan. Saya mengambil kamar seharga Rp. 90.000,- untuk berdua (tanpa breakfast) dan kamar yang di dapat lumayan luas, dikasih handuk, boleh minta air panas dan kamar mandi yang bersih. Oh, ada terasnya juga kamarnya. Carolina Cottages juga memiliki akses untuk langsung bernang ke Danau Toba, bahkan mereka bikin keramba untuk berjemur. Hehe…
Rumah Makan
Banyak rumah makan di daerah Tuk-tuk mulai dari yang menyajikan makanan lokal sampai internasional, seperti daun ubi tumbuk, ikan danau, pizza, pasta dan makanan lainnya. Harga makanannya tidak terlalu mahal mulai dari Rp. 10.000 – Rp. 50.000 per-porsi. Beberapa rumah makan yang lokasinya kece akan menyajikan view yang cantik!
Sightseeing
Tempat seightseeing di Danau Toba yang saya tahu ada 2: Tomok & Ambarita. Di Ambarita kita bisa lihat batu gantung yang saya nggak sempet lihat karena kecapekan genjot sepeda. Jadi saya hanya ke Tomok aja untuk lihat makan Sibutar-butar, tarian sigale-gale dan museum Batak. Saya ke Tomok hari Minggu jadi ramainya luar biasa! Saran saya kalau kesini untuk menggunakan guide saja supaya kita lebih paham, karena saya kesana tanpa menggunakan jasa guide (yang nggak tau juga nemuinnya dimana) dan selesai dari sini saya nggak tau apa-apa. Hihihi… Oh, sebenernya ada pemandian air panas juga tapi letaknya cukup jauh sekitar 1 jam menggunakan mobil.
Kegiatan yang wajib dilakukan kalau ke Danau Toba tak lain dan tak bukan adalah menceburkan diri ke danaunya yang dingin! Asik banget berenang-berenang di danau ini dan selama 2 malam di Danau Toba saya pasti berenang setiap hari. Ihiy!
Transportasi
Selama disini saya sempet jalan kaki untuk cari-cari penginapan dan saat mau makan. Meski jalanannya naik turun tapi karena cuaca dan pemandangannya cantik jadi ya enak-enak aja. Nah, saat menuju Tomok saya memutuskan untuk sewa sepeda (Rp. 35.000 untuk 1 hari) dan kemudian menyesal. Hahaha… Jalanannya sih bagus, tapi naik-turunnya itu luar biasa untuk saya yang jarang olah raga. Yang ada setelah setengah hari keliling malah teparrr… Hahaha…
Ohya, saat mau keliling ada sih yang nawarin ojek, waktu itu dia nawarin Rp. 30.000 untuk satu jam, kita nggak nawar karena keburu kepengen naik sepeda. Ada baiknya untuk yang jarang-jarang olahraga kaya saya naik ojeg aja, lagipula nggak jauh dan nggak lama liat-liatnya sekitar 2-3 jam cukup. Ada juga penyewaan sepeda motor dan sewa mobil sih, cuma saya nggak tau infonya :D
Danau Toba rupanya bukan tempat wisata yang photogenic, datang dan lihat sendiri pasti akan terpukau! Saya nggak henti-hentinya berdecak kagum selama di Danau Toba :)
Informasinya bermanfaat sekali buat saya yang baru akan menjelajah ke Danau Toba.. Terimakasih ya
terima kasih kembali ya sudah membaca :) selamat menjelajah danau toba! ditunggu laporannya kalau sudah pulang…
fsdfsdfsdfsdfdsfdsds
cdsfsdfvdfhgdfdsfb