Melihat Belitung dari Balik Lensa

Halo, tukik-tukik kesayangan!

Bunyu mau ngajak ngobrol Kak Sasha (@poeticpicture) tentang Melihat Belitung Dari Balik Lensa, nih! Soalnya kan, Bunyu dan Travacello bulan depan mau ajak kamu jalan-jalan ke Belitung sambil belajar fotografi perjalanan bareng Kak Sasha!

Eh iya, kamu udah CUP! tempatnya belum? Play & Snap ini terbatas, loh!

Kita mulai saja, yuk! Bunyu penasaran, gimana cara membuat foto perjalanan bisa menjadi karya yang bisa dinikmati. Kita mulai dari pertanyaan yg banyak diajukan para tukik, nih:

Bunyu: Perlu gak sih, kamera ‘serius’ alias mahal & bagus untuk fotografi perjalanan?

Kak Sasha: Tidak ada istilah kamera serius/mahal & bagus utk perjalanan. Kamera yang kamu miliki adalah yang terbaik. Hp aja sekarang mahal-mahal dan cukup mewakili fotografi perjalanan untuk media sosial/konsumsi pribadi. Yang seharusnya “serius”adalah pemakaiannya, hehehehe. Seberapa serius dia mempelajari cara membuat cerita dengan alat apa pun yang ia miliki.

Bunyu: Aah, *angguk-angguk* Terus, bagaimana sih, cara memilih subjek fotografi perjalanan?

Kak Sasha: Memilih subjek fotografi itu mudah. Mudah.

1. Klasifikasikan topikmu. Umum (secara umum tentang tentang tempat tersebut), sejarah, manusia, kuliner, bangunan, budaya. Konsentrasikan sejak awal apa maunya, agar mudah dalam mencari materi/bahan. Contoh Belitung; batu besar, pantai tanjung tinggi, mie atep, laskar pelangi, kopi. Jadi ini akan menjadi sebuah catatan perjalanan secara umum.

2. Fokus pada topik spesifik. Contoh : Kuliner khas atau tentang sejarah kopi di Belitung dan semua intriknya. Aneka kuliner Belitung yang dipengaruhi oleh Sumatra Selatan, Melayu, Oriental/Cina.

Bunyu: Aduh pempek kuah cabe! Bunyu jadi lapar! Terus, cara mengatur komposisi foto yang asyik dan memikat mata itu, gimana ya?

Kak Sasha: Cara mengatur komposisi foto yang asyik dan memikat mata yang paling dasar adalah dengan rule of third. Silahkan nyalakan grid (kotak-kotak) yg ada di kamera/ponsel kalian. lakukan pengaturan seperti contoh di bawah. Butuh latihan untuk menjadi biasa. Bahkan komposisi itu science banget. Ada riset tentang tata letak dan daya tarik mata manusia untuk melihat.

Bunyu: Makin geregetan nih, jadinya!
Lalu, sejauh apa kita bisa mengedit foto? Misalnya, apakah boleh mengatur warna hingga tidak sesuai dengan warna aslinya?

Kak Sasha: Mengedit foto itu permasalahan pilihan pribadi. Foto untuk aku adalah kegembiraan. Apalagi foto perjalanan, lakukan apa pun yang membuat kalian bahagia. Namun jika ingin melakukan edit untuk yang serius seperti majalah, keputusan itu tergantung aturan dari majalah tersebut. Misalkan di majalah yang aku asuh – Linkers, kami tidak mengizinkan hitam putih dan atau warna lari dari aslinya. Semua harus realistis.

Bunyu: Lihat foto di cover majalah itu jadi kembali penasaran: perlu meminta izin gak sih, kalau memotret manusia, apalagi yang kita tidak kenal?

Kak Sasha: IZIN. Ini adalah pertanyaan yang penting, PERLUKAH? Perlu dan tidak perlu. Izin itu permasalahan kondisi dan situasi. Ada beberapa situasi di mana kita tidak perlu minta izin karena akan merepotkan. Seperti keadaan festival yang ramai orang. Kembali lagi, kita harus melatih dan menggunakan “common sense” logika sederhana. Baca situasi! Perlukan kita memerlukan izin untuk pertimbangan kesopanan dan kenyamanan? Observasi itu penting dan kemudian putuskan. Dalam beberapa situasi, aku menyempatkan diri untuk minta izin secara tersirat (dengan perbincangan). Mereka biasanya justru malah mempermudah pemotretan karena merasa nyaman. Bisa liat bedanya kalau orang nyaman di foto itu adalah bahasa tubuhnya.

Bunyu: Ih iya ya! Bunyu jadi pengin baring-baring miring biar difoto Kak Sasha ? Lalu lalu, apa yang membuat Belitung istimewa di mata Kak Sasha?

Sasha: Belitung buat aku istimewa karena DEKAT! Terbang cuman 35 menit sampai. Selain itu Belitung itu tenang, masih alami dan percampuran etnis yg begitu cair. Banyak sekali lokasi indah & belum banyak yang tahu. Namun yg paling istimewa, Belitung itu sangat fotojenik! Jika aku hanya punya waktu sedikit daripada aku berlibur ke Anyer 5 jam; perjalanan macet, mending aku terbang ke Belitung. Hanya 40 menit sampai, mendapatkan alam yang indah dan tenang. Terus kan jalan bareng aku, jalan-jalan dan belajar sekalian!

Bunyu: Selain indah dan dekat, mengapa Belitung menarik untuk fotografi khususnya perjalanan, kak?

Kak Sasha: Belitung itu terlihat “mudah”, namun butuh pengamatan khusus. Semua nampak indah di mata namun jika kita tidak jeli, foto kita hanya seperti foto kebanyakan. Di Belitung bersama bunyu kita akan belajar foto bersama. Jika ingin belajar fotografi perjalanan, bermain di Belitung bisa jadi sangat menarik karena semua ada dalam satu pulau dan terjangkau dalam waktu yang pendek.

Bunyu: Uuuh, pasti sudah kebayang-bayang dong ya, area Belitung yang ingin Kak Sasha eksplor bareng bunyu nanti! Kasih bocoran, dong ?

Kak Sasha: Sudah! Kulinernya yg pasti aku udah CUP! Kebayang dong, pempek Belitung yang rasanya sedap, terus sungai yang airnya jernih dan berpasir putih, pantai dengan sunset cantik, kedai kopi dan aktifitas manusia yang sangat fotogenik. Pokoknya nanti di sana, aku akan berbagi trip dan trik dalam menyusun daftar shot list dengan workflow yang cepat agar para tukik tidak ragu kala memencet shutter.

Bunyu: Pertanyaan terakhir nih, kak: minta tip-tipnya dong buat para tukik yang mau bermain sambil belajar foto di Belitung nanti?

Kak Sasha: Satu: Di Belitung, kita akan belajar bikin cerita melalui observasi lalu mulai bermain foto dengan sudut pengambilan yang cantik. Dua: Memanfaatkan kamera yang ada dengan segala fungsinya agar efektif. Tiga: Kuasai teknik dasar foto.

Waah, semakin mengobrol bareng kak Sasha, semakin jadi pengen ke Belitung besok pagi, gak siiih! Terima kasih sudah meluangkan waktu buat ngobrol-ngobrol dan berbagi ilmu di Tukik Talk, kak Sasha!

Jadi tukik tukik kesayangan bunyu, yuk buruan CUP! tempat kamu di PlaynSnap: Travel Photography with Marrysa Tunjung Sari (@poeticpicture): 16-18 Maret 2018 kita main ke Belitung ya! Kan, gak sabar praktekin ilmu dan kiat fotografi dari Kak Sasha!

Sampai jumpa di #tukiktalk berikutnya ya! Jangan lupa follow @ibupenyu di twitter dan instagram!

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Prev
Play & Snap: Travel Photography with Marrysa Tunjung Sari

Play & Snap: Travel Photography with Marrysa Tunjung Sari

Halo Tukik!

Next
Lowongan Kerja di Alibaba Group Indonesia

Lowongan Kerja di Alibaba Group Indonesia

Alibaba is hiring an international team of Social Media Managers and Senior

You May Also Like