underwater clean up

“Ngebersihin sampah di laut itu susah!” cuma itu kesimpulan yang gue dapet setelah ikutan acara bersih-bersih laut yang diadakan green smile di akhir bulan September lalu, dan gue baru tau juga kalau sampah di Jakarta itu jumlah perbulannya sampai beberapa ton dan beberapa persen sampah tersebut berakhir di bantar gebang atau ‘lari’ ke laut :(

sampah di laut! (photo: Green Smile/Ria Qorina)
sampah di laut! (photo: Green Smile/Ria Qorina)

Dari 2 tahun lalu gue udah penasaran banget buat ikutan acara bersih-bersih laut tapi nggak pede karena merasa gaya menyelam gue belom bener. Bukan apa-apa, karena ternyata untuk membersihkan sampah dilaut itu butuh kemampuan menyelam yang lumayan (minimal bouyancy sudah rapih), dan di tahun 2013 ini pas banget pas udah pede dengan gaya menyelam gue, eh, ada ajakan dari green smile ID untuk ikutan program #SAMPAHNYOLOT dengan agenda membersihkan sampah di dalam laut. Ihiy!

Selama 5 tahun terakhir ini gue selalu menyelam untuk bersenang-senang dan untuk liat pemandangan lain yang ada di bawah laut. Jadi gue menganggap kalau dunia bawah laut adalah tempat bermain sekaligus pelarian gue, makanya gw semangat banget untuk ikutan acara underwater clean up ini, apalagi diadakannya di pulau pramuka di kep. seribu, tempat terdekat dari rumah kalau lagi pengen main di laut :p

Buddy system (Photo: Green Smile/Ria Qorina)
Buddy system (Photo: Green Smile/Ria Qorina)

Seminggu sebelum hari H diadakan workshop di kantornya Green Smile mengenai cara mengambil sampah yang baik dan benar serta agenda kegiatan di hari H. Ih seneng deh karena banyak banget diver yang daftar untuk ikutan acara bersih-bersih laut! Ada sekitar 100 orang! Setelah dapat pembekalan kemudian peserta dibagi menjadi 10 kelompok yang di masing-masing kelompok tersebut ada seorang dive master, rescue diver, open water & advance diver. Kelompok yang komplit demi keselamatan para volunteer-nya :)

Hasil workshop bikin gue sedikit kaget, karena meski kegiatannya adalah mungutin sampah di dalam laut ternyata ada prosedur tersendiri loh dan lumayan repot! Mulai dari buddy system siapa yg megang kantong sampah dan siapa yg ngambil sampah, karena yang ngambil sampah mesti jaga keseimbangan badannya saat ambil sampah kalau nggak mau semua pasir berterbangan dan yang megangin sampah juga mesti sigap menjaga badannya saat si kantung sampah terisi karena akan semakin berat. Lalu, nggak semua sampah ‘harus’ kita ambil karena alasannya masing-masing seperti ban kendaraan, nggak mungkin kan kita angkut ban sepeda atau mobil ke atas? berat! yang ada malah bisa celaka divernya. Jaring/jala ikan boleh diambil dengan prosedur tersendiri (digulungan ke tangan), kaleng bekas minuman yang sudah berubah fungsinya menjadi rumah ikan dan ditumbuhi biota laut juga nggak boleh diambil. Tapi kalau plastik sebaiknya diambil, baterai dan aki mobil meski sudah ditumbuhi biota laut juga sebaiknya diambil.

buanglah sampah pada tempatnya (Photo: Green Smile/Ria Qorina)
buanglah sampah pada tempatnya (Photo: Green Smile/Ria Qorina)

Di hari H gue semangat banget dan meski gue sedikit kerepotan dibawah sana (karena ternyata beneran sulit!) tapi gue seneng banget bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Salut juga sama para panitia yang bisa arrange kegiatan ini dengan lancar, mulai dari pemberangkatan peserta, pelaksanaan kegiatan bersih-bersih laut, keamanan dan kenyamanan buat para penyelam hingga kepulangan kembali ke Ancol. Mungkin yang dilakukan belom maksimal karena hanya sebagian area saja di Pulau Pramuka yang dibersihkan, tapi minimal kita sudah membantu membersihkan alam :) eh, hasil pemungutan sampahnya banyak looh… sampai 2 ton!

last but not least, jangan buang sampah sembarangan! karena membersihkan sampah di dalam laut itu sulit banget dan kesian juga sama masyarakat yang tinggal di dekat TPS :( thank you greensmileID for having me!

hasil mulung dibawah (photo: Green Smile/Ria Qorina)
hasil mulung dibawah (photo: Green Smile/Ria Qorina)
Total
0
Shares
Comments 1
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Prev
Waerebo: menuju ke desa (yang seperti) mainan

Waerebo: menuju ke desa (yang seperti) mainan

Perjalanan menuju Waerebo dimulai dengan gue dan Mumun kehabisan angkutan umum

Next
a dream come true!

a dream come true!

Gue baru saja mengalami mimpi yang nyata

You May Also Like