Samalona: 45 menit dari Makasar

Kalau orang Jakarta punya Kepulauan Seribu, nah orang Makasar punya Samalona! Bedanya… Samalona lebih dekat jarak tempuhnya, lebih sepi dan lebih bersih :D

pantai di Samalona

Samalona ini cuma sebuah pulau kecil yang sekarang dihuni oleh 7 keluarga. Gue dateng kesini pas weekdays jadi ya nggak ramai, katanya sih kalau pas weekend siap-siap aja rebutan tempat. Di Samalona juga ada villa yang disewakan, kamar mandi umum (bayar 5.000 per-masuk), bale-bale seharga 50.000/hari dan warung. Karena gue dateng bersama rombongan keluarga jadi kita udah siapin makan siang sendiri, nah jadi nggak tau ya kalau nggak siapin makan siang apakah bisa minta masakin orang pulau apa nggak.

penghuni Samalona
berenang yuk

Di Samalona kegiatannya ya cuma main air. Baik itu snorkeling, diving atau berenang-berenang aja. Gue nggak snorkeling karena saat itu ombaknya lumayan gede, males ye… Diving? oh, gw mau simpen tenaga buat nyelem di Selayar & Takabonerate. Jadi gw menghabiskan hari itu untuk berenang, jejemuran di pasir, keliling pulau, ngajarin temen berenang dan bergunjing di tengah laut. Hahay!

Samalona yang terik bangeett

Untuk menuju Samalona kita mesti mengarahkan kaki ke pelabuhan Kayu Bangkoa, disana sudah berjejer kapal kayu yang bisa disewa untuk mengantarkan kita ke Samalona (atau beberapa pulau lainnya). Sewa kapal biasanya dihitung untuk satu hari, harganya sendiri katanya sih sekitar 350.000 dan kapalnya bisa dimuatin hingga 10 orang. Perjalanan dari dermaga Kayu Bangkoa menuju ke Pulau Samalona hanya sekitar 45 menit, begitupun sebaliknya. Untuk memulai sih saran gue pagi hari supaya belum terlalu panas, sementara untuk pulangnya biasanya kapten kapal akan ngasih tau tamunya sebaiknya pukul berapa kembali ke dermaga demi menghindari gelombang laut yang buruk.

Yang paling juara dari kunjungan ke Samalona adalah kita berdiri di pantai dan pemandangan di depan mata adalah kapal-kapal besar pengangkut barang yang sibuk hilir-mudik dan juga beberapa gedung di pesisir pantai di Makasar. Asiknya, semua kesibukan itu nggak berasa dampaknya di Samalona. Gue, tetep dengan kegiatan gue leyeh-leyeh di atas pasir putih. Ihiy!

pemandangan saat di Samalona
Total
0
Shares
Comments 1
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Prev
Story: Komodo Trip

Story: Komodo Trip

Flores di bulan Oktober ternyata panas banget!

Next
3 Mangkuk di Makasar

3 Mangkuk di Makasar

Makasar itu adalah kota yang penuh dengan daging, daging merah khususnya

You May Also Like
Exit mobile version