Ini adalah kisah seorang anak kecil yang kehilangan arah. Simak bagaimana dia dipertemukan dengan teman SMP-nya di persidangan.
Booth, 49 tahun, seorang tersangka tindak kriminal curanmor akhirnya ditangkap dan disidangkan setelah sebelumnya berusaha melarikan diri dari kejaran pihak berwajib.
“Apakah anda dulu sekolah di SMP Nautilus?”, tanya Glazer, hakim sidang tersebut.
“Ya ampun”, jawab Booth berkali-kali sambil tersenyum dan akhirnya menangis.
Booth dan Glazer ternyata adalah teman SMP.
“Sayang kita harus dipertemukan di sini. Saya selalu bertanya-tanya bagaimana kabar diri anda”, lanjut Glazer.
“Dulu dia paling ramah di sekolah. Anak yang paling baik. Saya sering bermain bola bersama, dan lihat bagaimana keadaannya sekarang”, tambah Glazer.
“Saya doakan yang terbaik untuk anda. Semoga ke depan anda menjalani hidup yang taat akan hukum.”, tutup Glazer sambil mengetuk palu.
Kisah ini menggambarkan bahwa hidup tidak bisa ditebak.
Kadang di bawah, kadang di atas.
Ada suka, ada duka.
Pada satu titik, kita mungkin lupa cita-cita kita saat kecil maupun dewasa. Di saat itulah kita butuh teman untuk mengingatkan dan memotivasi kita kembali.
Kalian punya cerita yang sama dengan kisah di atas? Mari berbagi di bagian komentar.